Entah apa yang membuatku ingin bercerita tentang kepahitan ini, mungkin hanya tulisan ini yang mampu mendengarkan jeritan dan rintihan hati yang tergores lagi dan mengucurkan darah baru dalam hati yang terluka, yah, lagi-lagi karena hal itu, “CINTA”.
Terpuruk aku sendiri dalam keheningan malam, hujan deras membasahi teras depan itu, di iringi suara petikan gitar yang tidak jelas arah kunci gripnya, aku terdiam meratapi apa yang telah terjadi barusan ini. terdiam, terpaku, membeku dan bisu. . . . .
Tergores lagi luka yang dalam itu mendengar pengakuanmu akan masa lalu yang menyakitkan, ku akui masa lalu itu tidak dengan mudah untuk dilupakan. Bahkan aku, belum bisa menyembuhkan luka yang sangat teramat dalam ini. dan ku akui lagi, bahwa perasaan itu tidak bisa di bohongi layaknya kayu yang terbakar hangus dan tidak bisa kembali lagi . . . .
Tertawa aku dalam tangisan sang malam, mendiami ranjang bersepuh lutut dan bersimpuh kesedihan. . . . aku berkata dalam hati “malam ini tidak ada bintang terang itu”, , never I see again, yang ada hanya bintang redup diselimuti awan mendung sang angkasa, bergetar angin meniup hujan dalam keheningan dan dingin yang menyesakkan tulang, aku hanya bisa diam tanpa suara, memikirkan hal terburuk yang akan terjadi. Rasa trauma ini makin membesar, akan masa lalu yang benar-benar membuatku terkoyak habis tak berbentuk. . .
“butuh 1 tahun setengah untuk memulihkannya, dan bahkan itupun belum sembuh total” aku takut kejadian itu terulang lagi, hadiah ulang tahun paling menyakitkan, 20 februari 2010 lalu,. . . aku hancur tak bedaya, menghadapi sebuah kenyataan pahit, teramat pahit seumur hidupku. . . kata-kata dan makian tak sanggup untuk mengobati luka ini, bahkan sahabat terbaik sekalipun, hanya mampu bersedih mengiringi jerit tangis kehilangan tawaku. . .
Masihkah kau ada perasaan iba?? Sejumlah syair tak bisa ungkapkan perasaan sesungguhnya, sebaris sajak pun tak bias berkata jujur akan sebuah realita cinta, . . tapi hatiku, yang terwakilkan oleh sepasang hati kertas yang aku beri dahulu, bisa merasakan bagaimana perasaan hati pasangannya, karena mereka menyatu. . . . demi CINTA.
Mataram, 19 februari. .
terpuruk dalam kesendirian senja.
By yyn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar